APA ITU PUISI ?
Puisi adalah ragam karya sastra berupa rangkaian kata-kata Indah, yang disajikan dalam bentuk bait-bait yang disusun oleh larik/baris serta mengutamakan keselarasan bunyi bahasa (irama dan rima)
UNSUR-UNSUR PUISI:
1. TEMA
Tema adalah pokok persoalan atau pokok pikiran yang mendasari terbentuknya sebuah puisi. Persoalan-persoalan yang dikemukakan oleh penyair lewat puisinya bermacam-macam, bisa masalah ketuhanan, cinta, keadaan, kebencian, rindu, keadilan, kemanusiaan, dll.
2. AMANAT / PESAN
Amanat atau pesan adalah sesuatu yang hendak disampaikan oleh penyair kepada pembaca atau pendengar lewat puisinya.
Amanat yang terkandung dalam puisi sebenarnya tersirat di dalam tema, karena tema merupakan persoaalan yang dikemukakan sedangkan amanat sesuatu yang hendak disampai-kan lewat persoaalan. Lihat contoh penggalan puisi karya Armin Pene di atas, tema puisi tersebut ”kasih yang tak sampai” maka amanat yang terkandung dalam puisi tersebut adalah ”tidak selamanya cinta itu akan abadi” atau ”tidak selamanya cinta itu harus memiliki”
Untuk menafsirkan sebuah tema dan amanat terhadap sebuah puisi bisa bermacam-macam dan sangat subjektif. Namun kesubjektifan itu dapat diperkecil dengan mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pribadi penyair (mengenal biografinya, agamanya, pengalaman-nya, latar belakang sejarahnya, lingkungan hidupnya, dll)
3. SIMBOLISASI / PERLAMBANGAN
Simbolisasi atau perlambangan dalam puisi merupakan kata atau lambang kebahasaan lain yang digunakan untuk menggantikan suatu pengertian atau hal lain (kata-kata yang bermakna konotasi). Misalnya kata ”merah” melambangkan pengertian berani atau marah, kata ”kelabu” dalam kata ”Minggu kelabu” melambangkan suasana sedih. Atau coba kita lihat contoh puisi karya Armin Pane di atas kata ”kembang” melambangkan pengertian wanita, kaish, atau cinta.
4. MUSIKALISASI
Musikalisai adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengucapan bunyi sehingga menimbul-kan efek bunyi (RIMA)
Rima pada puisi dibedakan menjadi :
A. Rima berdasarkan bunyinya
1. Asonansi adalah rima dengan kata-kata yang berima fonem vokal pada setiap awal kata yang sebaris.
Contoh : - Aku anak asuh ayah
- Ingat ibu ikhlas ikhtiar
2. Aliterasi adalah rima dengan kata-kata yang berima fonem konsonan pada setiap awal kata yang sebaris.
Contoh : - Bukan beta bijak berperi
- Selalu susah sedih sendu
3. Disonansi adalah rima dengan kata-kata yang berima terletak pada vokal-vokal yang menjadi rangkaian kata-kata dan memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan.
Contoh : - Tindak-tanduk - Mondar-mandir
- Pontang-panting - Bolak-balik
B. Rima berdasarkan letaknya
1. Rima Awal adalah rima yang terletak pada awal kalimat atau awal baris.
Contoh :digali-gali urat pandan
digali lalu ditimbun
dikaji-kaji untung badan
dikaji lalu ditangisi.
2. Rima Tengah adalah yang terletak rima pada tengah kalimat.
Contoh : mimpi ada dalam tidur
tidur ada dalam mati
mati ada dalam hidup
hidup ada dalam mimpi
3. Rima Akhir adalah rima yang terletak pada akhir kalimat atau akhir baris.
a) Rima Paut (rima berpeluk) merupakan rima akhir dengan pola baris pertama berima sama dengan baris terakhir dan baris yang lainnya juga berima sama.
Contoh :bersabung kilat di ujung langit (a)
gemuruh guruh berjawab-jawab (b)
bertangkai hujan dicurah awan (b)
mangabut sabut bagai dibangkit (a)
b) Rima Silang (rima berselang) merupakan rima akhir yang susunannya selang-seling dalam setiap baitnya.
Contoh :Jalan-jalan ke Surabaya (a)
tidak lupa singgah di kediri (b)
Jangan mudah putus asa (a)
agar enak hidupnya nanti (b)
c) Rima Kembar merupakan rima akhir yg letaknya beruntun dua-dua, dalam suatu bait.
Contoh :Angin meniup jubah kami (a)
Bagai menghembus kain mati (a)
Demikian sukma menerima alam (b)
Bercinta, meratap, merindu dendam (b)
d) Rima Merata (rima rangkai) merupakan rima akhir dengan kata-kata yang berima pada setiap larik dalam bait
Contoh :Hati baginda terlalu peri (a)
Dirimba baginda kepada isteri (a)
Dengan kodrat Chalikulbahari (a)
Puteri pun ingat bangun sendiri (a)
e) Rima Patah merupakan rima akhir dengan salah satu kata tidak mengikuti rima pada larik yang lainnya
Contoh :Seperti wajah merah membara (a)
Dalam bakaran api nyala (a)
Biar jiwaku harus terlebur (b)
Dalam kobaran Nyala Raya (a)
5. DIKSI
Dalam puisi adalah ketetapan dalam pemilihan kata. Diksi dalam puisi memegang peranan penting, karena ketetapan dalam memilih dan menggunakan kata sangat berpengaruh terhadap makna dan maksud yang hendak disampaikan.
Ketepatan pemilihan kata dan penggunaan kata tersebut meliputi ketepatan makna, ketepatan bentuk, ketepatan bunyi, ketepatan penempatan dalam urutan kata-kata yang pas dan harmonis.
6. GAYA BAHASA
Gaya bahasa termasuk unsur intriksik yang cukup penting dalam puisi, karena dengan gaya bahasa yang terungkap dalam sebuah puisi akan terasa lebih konkret dan penuh dengan makna-makna yang mendalam
Gaya bahasa (Majas) yang biasa dan sering kita temukan dalam puisi antara lain majas personifikasi, majas metafora, majas perumpamaan, dan majas perulangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar